Awal Sukses

bimbingan belajar bisnis online untuk pemula

Saya Pelaku Bisnis Online sejak Desember 2007. Waktu itu Saya masih
gaptek dengan Teknologi Internet.. Saya sangat tertarik waktu itu
dengan bisnis online karena terdesak kebutuhan hidup. Ya, kebutuhan
hidup yg mendesaklah yg mendorong saya mencari sumber
penghasilan sampingan dari internet.

Meski sudah menjalankan Bisnis Offline sejak 4 tahun yg lalu, dan
posisi saya masih status karyawan waktu itu, namun kebutuhan hidup
anak dan istri tidak bisa terpenuhi secara layak. Belum lagi saya.
sedang membiayai adik bungsu sekolah SMA di Bogor waktu itu. Juga
menanggung biaya hidup adik yg satu lagi karena sedang mencari
pekerjaan di Bogor.. Maklum karena Ayah sudah meninggal dunia, dan
saya anak lelaki paling besar di keluarga.

Bisnis online  kami

Pikiran saya benar-benar kacau waktu itu, Pembayaran sekolah adik
sering tertunggak, saya sering dipanggil kepala sekolahnya, Dalam
kondisi bingung, Anak saya pernah masuk rumah sakit karena
menderita diare akut.

Apalagi yg namanya bisnis offline saya waktu itu mengalamai kerugian
karena besarnya operasional, hutang menumpuk ke supplier, dan gaji
saya yg kecil tidak mampu diandalkan. Terkadang gaji saya habis
untuk memodali usaha offline dan menyicil hutang, Sementara
kebutuhan anak istri tidak terpenuhi secara layak atau bisa dikatakan
dalam kondisi tertekan.

Istri saya sering menangis di kamar karena beratnya beban hidup
waktu itu. Berhari-hari istri pernah tidak memegang sepeser pun uang
ditangan. Padahal kebutuhan harian terus berjalan. Pihak supplier
terus menghubungi untuk minta pelunasan hutang.
Waktu itu kepala saya terasa mau pecah saja. Pikiran terasa berat
sekali. Saya merasa bersalah karena dulu pada awalnya sayalah yg
mengajak untuk membuka usaha. Lalu sekarang saya merasa orang
paling bersalah pada istri. Saya merasa waktu itu menjadi suami yg
gagal.

Internet Marketing


Beban hidup kami semakin terasa berat ketika saya tahu istri ternyata
hamil lagi untuk anak yg kedua. Karena saya tahu uang tabungan
kami selalu habis tiap bulan.
Kami sebenarnya merencanakan anak kedua sekitar 3 tahun
kemudian, namun ALLAH kayaknya lebih tahu apa yg terbaik buat
kami. Dia-lah yg berhak menentukan kapan anak kami lahir.
Sambil menghapus air mata istri yg sedang menangis, saya pernah
berkata ;
“Tapi percayalah, Allah tidak akan memberikan cobaan yg tidak
sanggup kita jalankan. Anggap ini adalah jalan berliku yg harus kita
lalui untuk jadi pengusaha sukses. Tuhan tidak akan diam melihat
keadan kita. Yang penting kita harus berdoa memohon jalan keluar,

Kita harus minta ampun atas segala kesalahan dan dosa-dosa kita.
Mungkin ada langkah yg salah kita jalani selama ini. Dan kita harus
mau memperbaiki diri agar keluar dari kesulitan hidup ini”.
Dalam keadaan tangis istri yg mulai mereda, saya pun membuka
angan-angan untuk menghibur istri :
“Coba bunda bayangkan, jika toko kita maju, bunda tinggal menikmati
saja hidup dengan anak kita. Bunda bisa ke toko dengan mengendarai
‘roda empat’ sepulang menjemput anak kita di sekolah. Lalu Bunda
bisa ngecek barang dan melihat model-model fashion di Mall.
Bunda tinggal nikmati saja jalan-jalan sama anak ke Mall (waktu itu
saya masih jadi karyawan, jadi gak kepikir bisa jalan-jalan ke Mall di hari
kerja. He..he..he…Sekarang hari apapun Saya bisa jalan-jalan ke Mall
bersama keluarga atau ke manapun kami mau). Lalu jika bunda mau
liburan, Ayah bisa ngajak Bunda ke Bali, atau ke Singapur jika Bunda
mau. Semua itu pasti akan bisa kita raih dengan pertolongan dari-Nya
Bunda...!”

Lalu perlahan-lahan Saya lihat tangisan istri berhenti. Saya
sebenarnya sadar apa yg saya ucapkan tadi sebenarnya hanyalah
‘angin segar’. Saya belum tahu kapan itu tercapai. Hati saya juga
sebenarnya galau, namun Saya mesti tegar di depan istri agar dia juga
ikut kuat hatinya. Doa Saya siang-malam selalu memohon agar
diberikan jalan keluar oleh-Nya.

Dalam keadaan linglung dan bingung, pikiran saya terus bekerja
mencari berbagai cara jalan keluar. Satu-satunya jalan yg paling
mungkin adalah saya harus mencari kerja/bisnis sampingan sepulang
kerja kantor.

Sempat mencari informasi berbagai kerja sampingan ; peluang guru
privat malam hari, peluang kerja di restoran malam hari, peluang
stuffing amplop dari iklan di Koran, peluang jadi tukang cukur
rambut, dan peluang jadi tukang pijit refleksi.

Khusus peluang yg terakhir ini istri saya buru-buru menolak. He..he…
karena katanya lulusan sarjana kok jadi tukang pijit. Padahal waktu itu
saya sudah mencatat nomor telpon agen tukang pijitnya. Namun buruburu
dicegah oleh istri. Weleh..weleh…weleh…!!!

Anda bisa bayangkan perasan saya ketika itu. Pedih, perih, bingung,
merasa bersalah. Apa saja mau saya lakukan asalkan halal.
Ternyata dalam keadaan saya berusaha keras mencari jalan keluar
tersebut, ALLAH mulai menurunkan keajaibannya. ALLLAH tidak
tinggal diam melihat ikhtiar yg saya lakukan.

Akhir Nopember 2007 saya iseng-iseng mampir di warnet sepulang
kerja. Padahal sudah beberapa bulan saya tidak ke warnet. Maklum
kalo ke warnet saya paling ngecek email dan melihat-lihat berita.
Saya melihat email sudah menumpuk dari berbagai sumber. Namun
tidak semuanya saya baca. Yang saya baca adalah informasi peluang
bisnis yg dikirimkan orang-orang ke email saya.

Waktu itu saya ingat, dalam 2 tahun terakhir saya terus dikasih
informasi tentang bisnis yg diajarkan di internet (progam pertama yg
Saya kenal). Ada orang yg secara rutin mengirimkan informasi tsb.
Namun hati saya sempat menolak karena khawatir ini semacam bisnis
MLM. Saya memang pernah mengikuti bisnis MLM, namun berhenti
karena merasa kelelahan sendiri.

Lalu saya mulai mencari ide bisnis lain di google.com karena setahu
saya google adalah tempatnya mencari sumber berita.
Dari sekian banyak hasil pencarian tentang bisnis online, mata saya
tertuju pada suatu program bisnis di internet (program kedua yg saya
kenal). Saya klik linknya, lalu saya mulai membaca halaman pertama
dari website tsb. Setelah saya baca sekitar 30 menit, hati saya
langsung berteriak girang.

kartu nama
KARTU NAMA RWP


Inilah asal-mulanya saya mengenal bisnis online. Padahal saya gak
punya bekal pengetahuan sama sekali sebelumnya. Hanya modal
nekad yg saya andalkan untuk bisa merubah nasib waktu itu.
Perjalanan panjang pun saya mulai dg menekuni bisnis online dari
warnet dimalam hari. Istri saya sempat khawatir dan berusaha berkalikali
nelpon. Saya katakan saja ada peluang bisnis sampingan di
internet.
Bulan pertama saya dapat Rp. 50.000,-. Bulan kedua saya dapat Rp.
100.000,-. Bulan ketiga saya sudah dapatkan Rp. 300.000,-.

Padahal waktu itu Saya belum Punya website maupun Blog. Saya hanya
memanfaatkan progam website orang lain.
Bulan demi bulan berlalu, hingga bulan ke-lima saya sudah bisa
menghasilkan 1 juta per bulan. Padahal ini adalah bisnis sampingan yg
Saya kerjakan sepulang kerja/waktu luang.
Setelah memiliki Modal, akhirnya Saya memberanikan diri belajar buat
website dari Buku Panduan. Websitenya pun jadi dg sangat sederhana
karena dari program Frontpage.

Sejak memiliki website, penghasilan online saya terus meningkat. Dari
1 juta, 2 juta, 4 juta, 5 juta, 10 juta, hingga bisa menembus 20 juta
sebulan (semua memerlukan proses jatuh bangun, tidak instant).
Penghasilan segitu memang belum terlalu besar jika dibandingkan dg
para internet marketer lain yg sudah berhasil.
Namun saya sangat bersyukur karena saya memulainya dari sambilan
sebagai karyawan. Sekarang, setelah saya full menjadi pebisnis
online dan resign dari kantor, saya menargetkan tahun dpn harus
bisa menghasilkan Rp. 100 juta per bulan…

Sejak mengenal bisnis online, saya memodifikasi seluruh mindset
bisnis dengan memanfaatkan teknologi online.
Dahsyatnya lagi, sejak Desember 2008 saya mengundurkan diri dari
status karyawan dan 100% full jadi Pengusaha Online. Semua itu
gara-gara yg namanya Bisnis Online..!
Gara-gara Bisnis Online saya bisa menikmati udara kebebasan hidup.
Gara-gara Bisnis Online saya bebas mengatur waktu kerja.
Gara-gara Bisnis Online saya bebas mau jalan-jalan ama anak istri
kapan saja.
Gara-gara Bisnis Online saya bisa menyalurkan hoby olah raga
Jogging, Renang, dan Fitness kapan pun waktunya.

Gara-gara Bisnis Online saya sudah bisa melihat lagi senyum istri yg
dulu sering menangis.
Gara-gara Bisnis Online saya bisa merekrut 3 karyawan baru.
Gara-gara Bisnis Online saya bisa mengajar orang lain.
Gara-gara Bisnis Online saya jadi mengenal kembali Kebesaran
Tuhan yg memberikan rezekinya tidak terbatas di Bumi ini…..
--------------------------------------
Okay, sekian dulu perkenalan kita. Sekarang mari kita mulai belajar.

Marketing online

0 komentar:

 
  • KURSUS WEBSITE PEMULA © 2012 | Designed by Rumah Dijual, in collaboration with Web Hosting , Blogger Templates and WP Themes